Resep Cara Membuat Tahu Bulat Langsung dari Sang Founder Asli Lalan Suherman

Posted on

Beberapa bulan terakhir khususnya di daerah Jawa Barat, terjadi sebuah tren penjual tahu bulat dengan cara berkeliling menggunakan mobil bak terbuka dengan sebuah rekaman suara yang khas dalam menjajakannya, mirip tembang Sunda.

♪♫ Tahu bulat…,
Digoreng di mobil…,
Dina Katel dadakan…,
Lima ratusan…,
Gurih gurih nyoi ♪♫…

begitulah lantunan nyanyian tersebut terdengar saat mobil tahu bulat ini melintas di sekitar tempat tinggal saya.

Sekilas tentang sejarah tahu bulat

Rasa penasaran saya pun muncul, suara siapakah yang menyanyikannya? Terlebih lantunan lagu tersebut sangat mirip dengan nuansa tembang Sunda. Saat saya tanyakan kepada penjualnya, mereka mengatakan bahwa suara yang diputar berulang-ulang tersebut adalah rekaman suara dari pemilik atau owner-nya langsung.

“Itu suara bos saya namanya Lalan Suherman… dia merekamnya langsung di rumahnya waktu itu”, kata seorang penjual tahu bulat bernama kang Yayan yang saya jumpai di sekitar komplek tempat tinggal saya di daerah jalan Rajamantri Buah Batu Bandung (Sabtu sore 14 Januari 2017) beberapa waktu yang lalu.

Kang Yayan mengatakan, rekaman suara tersebut sudah dipakai sebagai jingle sejak pertama kali tahu bulat diproduksi di kota asalnya Tasikmalaya. Kang Yayan menceritakan, bahwa tahu bulat ini awalnya berkembang di daerah Tasikmalaya dan sekitarnya sudah sejak hampir dua tahun yang lalu atau kira-kira sejak tahun 2015. Kemudian karena penjualannya sudah tidak begitu ramai lagi, akhirnya para pedagang ini pindah ke wilayah Jakarta, Bogor, Bandung, dan sekitarnya.

Sistem penjualan tahu bulat ini terbilang sangat unik dan sistematis. Para penjual tahu bulat ini tergabung dalam beberapa grup. Setiap grup terdiri dari tujuh unit mobil pedagang tahu bulat. Dan para pedagang ini rata-rata berasal dari daerah Tasikmalaya, Rajapolah, Cipendeuy, dan Garut.

Di Bandung, para pedagang tahu bulat ini berkumpul dalam satu grup yang tinggal di sebuah kontrakan di sekitaran jalan Babakan Jati Turangga Bandung, yang tidak begitu jauh dari komplek tempat tinggal saya di daerah jalan Rajamantri Buah Batu Bandung.

Perbincangan pun berlanjut, “Nah…, kalau suara rekaman jingle-nya sama, itu berarti berasal dari satu kumpulan yang sama grupnya”, kata kang Yayan.

Para pemilik usaha tahu bulat di Bandung menyediakan bahan utamanya berupa tahu bulat yang didatangkan langsung dari Tasikmalaya. Lalu, untuk sarana kendaraan mobil, para pemilik usaha menyewakannya kepada para pedagang dengan tarif biaya sebesar 100 ribu rupiah per hari, itupun sudah sudah lengkap termasuk semua alat-alatnya seperti kompor, wajan untuk menggoreng, etalase, terpal, dsb.

“Modal yang dikeluarkan dalam sehari sebesar 50 ribu rupiah untuk bensin mobil. Lalu untuk minyak goreng dan bumbu sekitar 90 ribu rupiah. Dan juga uang makan untuk dua kali makan dalam sehari minimal 20 ribu”, katanya.

Kang Yayan mengatakan bahwa setiap satu butir tahu bulat yang terjual, ia harus menyetor kepada pemilik usaha sebesar 250 rupiah. Dan dalam sehari, ia mengaku bisa meraup keuntungan bersih sekitar 100 ribu rupiah.

“Penjualan lumayan kalo di Bandung, jika dibanding dengan sewaktu saya jualan di Tasik paling rame cuma bisa dapat 30 ribu saja sehari”, kata kang Yayan, yang mengaku berasal dari kota Tasikmalaya.

Rasa penasaran dan keingintahuan

Melihat keramahan kang Yayan ini, saya pun semakin tertarik untuk bertanya lebih jauh, termasuk mengenai resep bagaimana cara membuat tahu bulat ini. Kang Yayan mengaku tidak tau sama sekali mengenai resep cara membuat tahu bulat tersebut. Dia mengatakan bahwa bahan baku tahu bulat tersebut dikirim langsung oleh boss-nya yang bernama Lalan Suherman dari Tasikmalaya dalam bentuk yang sudah jadi dan hanya tinggal menggorengnya saja.

Namun kang Yayan mengatakan jika saya sangat ingin mengetahui resep pembuatan tahu bulat, dia akan memberikan alamat mertua dari boss-nya tersebut yang berada di Bandung. Dia mengatakan bahwa setiap hari Sabtu dan Minggu, boss-nya tersebut selalu berada di rumah mertuanya itu.

Singkat cerita, dengan rasa penasaran, maka tanpa pikir panjang malam harinya setelah ba’da sholat Isya saya pun langsung otw ke alamat yang diberikan kang Yayan yaitu di daerah Antapani Bandung, karena kebetulan tidak begitu jauh dari tempat tinggal saya.

Saya sangat beruntung karena benar apa yang dikatakan kang Yayan, saya bertemu langsung dengan kang Lalan Suherman, boss sekaligus founder dari tahu bulat yang ternyata sangat baik dan welcome. Setelah berkenalan dan menceritakan maksud kedatangan saya, kang Lalan langsung mengajari saya cara membuat tahu bulat yang gurih-gurih nyoi tersebut…

Dan ini dia hasil ilmu yang saya dapat dari kang Lalan Suherman, atas ijin dari beliau sengaja saya bagi dengan Anda semua pembaca setia Tips dani, agar ilmu ini bermanfaat bagi semua.

Resep Tahu Bulat

Bahan-bahan:

  • 15 buah tahu putih tawar (dihaluskan)
  • 3 butir telur ayam (kuningnya saja)
  • 1 sendok teh Baking Powder Double Acting
  • 3 sendok teh kaldu bubuk
  • Minyak untuk menggoreng secukupnya

Cara membuat:

  • Cucilah tahu putih dengan air bersih
  • Kemudian hancurkan tahu yang telah dicuci, lalu saring airnya dengan menggunakan kain atau saringan yang bersih. Diusahakan agar kandungan air di dalam tahu sampai benar-benar habis dan hanya tinggal ampasnya saja, seperti terlihat pada gambar.
  • Masukkan kuning telur, kaldu bubuk, Baking Powder Double Acting, dan adonan tahu yang telah dihaluskan, sambil diremas-remas agar adonan menjadi lembut.
  • Sebagai catatan jika Anda tidak menemukan Baking Powder Double Acting, Anda bisa menggantinya dengan baking powder lainnya, hanya saja tambahkan setengah sendok teh lagi dari takaran sebelumnya.
  • Bentuklah adonan menjadi bulatan dengan menggunakan telapak tangan sampai permukaannya licin.
  • Masukkan adonan yang telah dibentuk ke dalam wadah tertutup, dan simpan di dalam lemari es (bukan freezer) minimal selama 3-4 jam.
  • Setelah disimpan 3-4 jam dalam lemari es, keluarkan dan biarkanlah selama 10 menit dalam suhu ruang.
  • Panaskan minyak goreng hingga benar-benar panas.
  • Setelah minyak panas kecilkan apinya, lalu goreng tahu dengan menggunakan api sedang cenderung kecil, sambil diaduk-aduk agar tahu mengembang.
  • Lama penggorengan antara 10-15 menit.
  • Setelah matang angkat dan tiriskan.

Demikian tips istimewa ini, kerena saya mendapatkannya langsung dari foundernya.

Hikmah pelajaran berharga dari kang Lalan Suherman:

“Janganlah pelit dan curiga untuk berbagi ilmu, karena tidak semua orang yang ingin belajar resep tahu bulat bermaksud ingin jualan tahu bulat, walaupun iya biarkan saja, jangan takut tersaingi karena rejeki tidak akan tertukar” (LaLan Suherman – Founder Tahu Bulat Indonesia).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *